Minggu, 21 Februari 2010

Hatiku, Masalahku Sendiri..


Sepertinya saya harus menegaskan pada diri sendiri, saya seorang perempuan yang independen, dan hidup saya tidak boleh memiliki ketergantungan pada orang lain. Saya harus menegaskan pada diri saya sendiri, saya adalah perempuan tangguh yang masih bisa bertahan walau jalan saya penuh onak serta duri. Tadi air mata saya meleleh, saya tenggelam dalam kondisi yang begitu emosional, kekecewaan atas ekspektasi ketinggian yang saya buat sendiri. Kenapa? This is not u'r bussiness. :P dan aku ga berminat untuk membahas itu lebih jauh. just leave it, and forget it!  Bersyukur karena yang penting angin segar sudah mau bertiup lagi, menanggalkan emosi, menanggalkan ego.

Siang ini  mentari menampakkan diri dengan ganasnya, hal yang tidak biasa dijumpai di Februari. Aku baru saja pulang dari salah satu pusat perbelanjaan di kota ini. Di trotoar jalan, kulihat seorang wanita terisak dalam tangisnya, tubuhnya yang sedikit gempal bertumpu pada lutut. Disampingnya berdiri seorang pria tanggung berperawakan ceking dan sedikit berantakan, mungkin usianya baru 21. Sang pria merangkul tubuh wanita yang berguncang akibat tangis, seraya membujuk agar bangun dan hengkang dari trotoar itu. Si  pria sepertinya malu karena menjadi tontonan kami, para pejalan kaki yang tidak sengaja lewat dan beberapa abang ojek yang memang mangkal di pertigaan ini. 

Bukannya malah membubarkan kerumunan, masyarakat dengan mental ingin tau urusan orang  ini malah makin ramai berkumpul, melongokan kepala, memanjanjangkan leher serta mencuri dengar apa yang sebetulnya terjadi pada wanita yang menangis, dan pria kurus disampingnya itu.

(cerpen belom jadi... ASAP diselesain.. ahahhaha)



0 comments on "Hatiku, Masalahku Sendiri.."

 

Precious Caprice! Copyright © 2010 Proper Gift is Improved by Nabila Ibrahim for Precious Caprice Flower Image by Dapino Header effect an template color By Ipietoon