Sabtu, 16 Mei 2009

Sistem Informasi : Dilema Dalam Hati


Saat ini saya tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sriwijaya, Fakultas Ilmu Komputer di Prodi Sistem Informasi. Sistem informasi, termasuk salah satu jurusan favorit di universitas saya, menurut survey yang saya lakukan sendiri dengan narasumber beberapa bimbingan belajar terkemuka menunjukkan kalo di Unsri, passinggrade (PG) jurusan SI bahkan lebih tinggi dari PG untuk jurusan2 di Fakultas Teknik dan Kedokteran Gigi. Dengan gitu mustinya bangga dong jadi mahasiswa SI.. tapi faktanya ga bangga2 amat tuh, paradigma masyarakat tentang ilmu komputer ternyata cukup menciutkan hati saya, mereka terkesan meremehkan dan bersikap kalo jurusan yang saya pilih ini ga tepat. menurut mereka, komputer bisa dipahami dengan otodidak, ato "ngapain kuliah ngambil ilmu komputer? kan bisa kursus aja?", begitu yang sering mereka ucapkan. Jujur, ucapan orang2 yang begitu sinisnya pada jurusan saya kerap membuat saya benar2 kesal dan tersinggung. Saya tau SI ga yang seburuk mereka kira, mahasiswa SI dipersiapkan untuk menjadi analys system bukan sekedar jadi operator komputer ato juru ketik gitu, orang2 SI adalah perancang dan penganalisis sistem, dan ilmu yang dipelajari di SI jelas ga sama dengan yang dipelajari orang2 yang cuma kursus komputer.

Saya sebegitu ingin menjadi bangga pada jurusan saya dan memantapkan hati disini (baca: Prodi SI). Tapi belakangan ada2 saja kejadian yang membuat goyah keyakinan saya. Seseorang ini membahas mengenai pasar kerja. Seseorang ini bicara seperti ini:

"Seperti yang saya dan kamu tau, sumber daya manusia yang semakin dibutuhkan pasar kerja sekarang ialah SDM yang benar2 expert alias pakar dalam satu satu bidang, bukan SDM dengan disipliner ilmu yang umum, karena percuma aja seseorang mengerti mengenai banyak hal tapi bidang yang dia ngerti itu cm kulitnya doang. Nah di SI, kamu belajar Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, dll dsb. Pernah ga kamu pikir, Untuk apa sih kamu belajar manajemen? bukannya udah ada orang2 yang khusus menekuni ilmu manajemen? kalo suatu perusahaan butuh tenaga untuk memanajemen sesuatu, tentu mereka bakalan milih SDM yang lebih expert yaitu orang manajemennya sekalian daripada milih kamu yang ngerti manajemen cuma bates kulit luarnya doang, begitu juga tentang Akuntansi dan Ekonomi, perusahaan ga akan milih SDM yang pengetahuannya tanggung."

Memikirkan perkataannya, saya sempat tertegun sebentar, saya merasa ciut. Tapi, Aarrrrghh saya betul2 gerah dengan perkataannya yang seperti itu! Eh Pak, tau ga?? Seorang analis sitem sedikit banyak harus mengerti tentang apa yang akan dianalisis olehnya, tentang apa yang akan dirancangnya, makanya anak2 SI dibekali ilmu manajemen, ilmu ekonomi ato pun akuntansi. Anak2 SI dipersiapkan untuk terjun menganalisis bebagai jenis sistem, makanya mereka dibekali berbagai ilmu. Ya betul memang yang kami mengerti hanya dasar2 nya saja, karena memang bukan tugas kami untuk memahami bidang tersebut secara mendetail. Kami hanya mempelajari semua itu sebagai suatu bekal dan bukan sebagai ilmu utama. Saya kesal dan saking kesalnya saya jadi ga bisa ngomong apa2. SIALAN.

Well, perkataan orang itu cukup membuat kepala saya berasap, saya benci dihadapkan dengan kondisi seperti itu, dimana orang yang berdiskusi dengan kita adalah orang yang keras kepala, dan usianya jauuuuuh lebih tua dari kita. Hmm.. Terkadang saya menyesal menjadi orang Indonesia yang menjunjung tinggi adat ketimuran: budaya sopan santun dalam bicara.

2 comments on "Sistem Informasi : Dilema Dalam Hati"

hfiz03 on Jumat, 22 Mei, 2009 mengatakan...

balas saja dengan 2 kalimat perkataan orang itu...

kalimat pertama, "sekolah, kuliah, atau apapun nama instansi pendidikannya smeua itu adalah awal bukan akhir"

kalimat kedua, "jangan mengkotak-kotakan ilmu seperti yang kau katakan. semakin banyak ilmu yang ia punya maka semakin bijak lah ia. lebih baik menjadi orang tidak berkemampuan tapi bijak daripada menjadi orang berkemampuan tetapi bodoh"

lho? lebih e dari 2 kalimat. gak apalah. hehehe...

Nabila Ibrahim on Sabtu, 23 Mei, 2009 mengatakan...

"lebih baik menjadi orang tidak berkemampuan tapi bijak daripada menjadi orang berkemampuan tetapi bodoh" i do like these words..!!
thnks for visiting my blog, n u'r cmmnt too! :) i.m waiting 4 u'r next precious cmmnt.

 

Precious Caprice! Copyright © 2010 Proper Gift is Improved by Nabila Ibrahim for Precious Caprice Flower Image by Dapino Header effect an template color By Ipietoon