Minggu, 24 April 2011

untuk kakak-kakak 3 IPA 1, terimakasihku yg tertunda...


"kakak-kakak 3 IPA 1... terimakasih karena sudah jadi senior yang baik, terimakasih karena sudah melindungi, terimakasih karena sudah mengajari bagaimana sebuah senioritas seharusnya berjalan. terimakasih, terimakasih, terimakasih sekali...."

*sigh*
senin pagi, pukul setengah tujuh harusnya semua siswa sudah baris di lapangan guna pelaksanaan upacara rutin mingguan.  itu adalah minggu pertama bagi saya berada disekolah itu, minggu pertama dimulainya proses adaptasi. kemarinnya secara kebetulan saya ditunjuk oleh teman teman sekamar untuk jadi ketua asrama, that's mean saya yang bertanggung jawab terhadap warga asrama, terhadap barak yang kami huni, kerapiannya; kebersihannya; walaupun betul bukan saya sendirian yang turun tangan tapi setidaknya tugas saya adalah mengingatkan dan memberi contoh bagi yang lain. sebelumnya secara kebetulan pula nama saya tercantum di urutan pertama sekali pada lembar daftar penghuni asrama kami, alhasil saya dapet ranjang nomor urut pertama juga, alias ranjang1. nomor ranjang  inilah yang (lagi lagi secara kebetulan) membuat  apes dapet jadwal piket asrama hari Senin.

minggu pertama upacara, paginya saya cukup kewalahan. piket asrama membuat saya harus jadi manusia terakhir yang meninggalkan asrama, sapu2, ngosongin tempat sampah, ngecek semua ranjang udah rapi, tirai dan jendelanya terbuka, kipas angin dan lampu ga nyala, pintu kamar mandi tertutup rapat, handuk2 sudah dijemur semua diluar, terakhir ngunci asrama dan nitipin kuncinya di dapur umum. saya kelabakan, dan ujungnya apes, saya telat keluar dari lingkungan asrama. begitu sampai di lapanganupacara orang orang udh bikin barisan, kepala sekolah yang sangat disegani itu juga udah 'bertengger' di depan. sedangkan aku? jinjit jinjit sembunyi sembunyi dengan ransel masih disandang!

di sekolahku yang disiplinnya ketat itu, siswa asrama bakal menerima hukuman lebih berat klo untuk masalah telat. inilah kenapa saya datang dengan mengendap endap, biar jangan sampai ketauan telatnya. masuk akal sih mengingat anak asrama kan tinggalnya disana juga kok masih bisa telat. nah saya yg udah lari dari dapur umum ke lapangan upacara (ada kali 100m) ngosngosan, ga sempet taro tas di kelas, langsung aja masuk barisan. dan apes sekali lagi apes! salah masuk barisan. T_T minggu pertama bikin saya belom tau klo anak kelas 1 barisannya di ujung deket barisan guru, gosh! saya malah masuk kebarisan anak kelas 3! supersenior coyyyy.

SMA ku itu selain disiplin, terkenal juga dg senioritas yg superduper dilegalkan. udah deh lengkap penderitaan saya hari itu udh keringetan larilarian, mana sembunyi sembunyi pula takut ditangkepguru piket, salah masuk barisan pula! saya malah mendekat kearah barisan anak kelas 3 dan begonya baru nyadar klo itu barisan yang salah pas udah jarak dua meter dari mereka. waaaaaaa mau muter ke barisan kelas 1 jauh dong? keburu ditangkep guru piket klo gini ceritanya

tapi apa yg terjadi? satu barisan kelas itu kompak nyembunyiin aku. aku yg masih dengan tas dipundak muka bego celingak celinguk cemas malah panggil mereka trus di dorong ketengah barisan diberikan ruang kosong untuk bisa berdiri disana. ceritanya jgn sampai guru piket ngeliat klo msih ada makhluk yg blom masuk barisan. mereka ngumpetin aku! waaaah baik sekali senior ku ini. mana tas saya yg dipundak disuruh copot sama mereka lantas di oper dari tangan ke tangan untuk disembunyiin di deket tanaman. waaah.... *terharu*
A: "dek! sini cepetla, masuk sini"
B: "...."
A: "sudah diem disini bae... mantep-mantepla, dak papo..."
B: "waduuuh makasih banyak nian yo kak....?"
A: "iyo tenang bae,  santai dek cakcak dak tau be jangan cemas cakitu"
B: "iyo kak, makasih kak yooo...?"
A: "sini tasnyo campaki ke belakang dek, biar disingiti bae"
B: "......"
A: "minggu depan jgn telat lagi...?"
B: "iyo kak...." (cuma bisa nunduk)

------------------------------------------------------------------------
setelah fbwalking ke album foto dijejaring sosial supersenior saya dulu seketika saya jadi ingat cerita ini. sebuah cerita non fiksi yg benar benar terjadi, sebuah cerita yang telah membuat saya berjanji pada diri saya sendiri untuk tidak akan pernah jadi senior sok judes sepanjang hidup saya.
just share, semoga bermanfaat.


0 comments on "untuk kakak-kakak 3 IPA 1, terimakasihku yg tertunda..."

 

Precious Caprice! Copyright © 2010 Proper Gift is Improved by Nabila Ibrahim for Precious Caprice Flower Image by Dapino Header effect an template color By Ipietoon