Minggu, 12 September 2010

izinkan saya teriak


ja'alanallahu minal aidin wal faizin. selamat idul fitri ya semuanyaaa. kali ini mungkin caprice harus memainkan perannya sebagai tong sampah saya, tempat saya meluapkan emosi, mencaci, mengumpat, menjerit. maaf karena sisi lain seorang nabila akan tampak pada tulisan kali ini. haah. lebih baik anda close saja browser anda dan berhenti membaca ini sekarang. stop! iyah! sekarang!

jadi Caprice, emosi saya lagi campur aduk, antara gempita hari raya, sedih ditinggal pacar (lagi), dan hiruk pikuk  rentetan "keharusan semu" yang mengikat, padahal ga penting penting amat buat saya. upps! betul betul tidak penting bagi saya! ditambah lagi dengan kehadiran seorang dengan ocehannya yang errrrrr.... *bangke kau lah mister!!! males berurusan dg kau!*

untuk kamu kamu itu, terutama yang pecak betakokan galo itu, sang pemimpin, dan juga sang pemenang : hhhoy! saya memang bukan orang yang saaaangaaat loyal dan baik hati yang bodoh sampai rela menyerahkan hidup mati dan hari hari  saya demi ritual mencla mencle menghabiskan waktu dan energi untuk wara wiri, demi menjaga apa itu -yang kalian bilang kesopanan. wekz kesopanan?? ato kekompakan?? t**k kau lah! padahal bagi saya tidak lebih dari sekedar sekerat topeng kemunafikan. kenapa saya bilang munafik?

yaiyalah sepanjang hari pura pura ga ada beban, diharuskan pasang muka senyum aja terus padahal diri kita tertekan, apa itu ga muna apa? saya capek! dan beruntung saya masih cukup cerdas untuk berpikir secara jernih untuk ngarang alasan menghindari ajakan kalian untuk ini itu whateva. saya pikir saya lebih baik engkang engkang kaki dirumah, makan kue lebaran, ngaskus, maskeran, tiduran, istirahat laah pokoknya... bentar lagi kuliah lagi, capek lagi. toh kapan lagi? mumpung libur.

mungkin akarnya ada pada perbedaan persepsi. entah kenapa akal kalian ga masuk akal saya. terdengar aneh? emang! keterikatan kita pada sesuatu bukan berarti menyerahkan hidup mati nasib dan keputusan kita.
saya independen dan tidak ada yang bisa membatasi saya meski orang tua saya sekali pun! saya berhak menentukan saya mau apa, saya mau gimana.

saya dan banyak orang normal lainnya didunia ini punya aktivitas yang ga terpusat hanya untuk satu hal saja. saya harus punya waktu untuk keluarga, sahabat, pacar, kuliah, tugas tugas, dan yang terpenting saya harus punya cukup waktu untuk diri saya sendiri!!! (kenapa saya bilang saya dan orang-orang normal lainnya??? karena kalian itu GA NORMAL!!! u know, ga normal alias mentally ill)

satu lagi yang masih terasa sakit kalau saya mengingatnya, saat kalian bicara panjang lebar ditengah forum dan bilang saya hanya sekedar seorang nabila yang ga bisa apa-apa, dan tanpa melakukan apa-apa. saya tau ada konspirasi dibelakangnya. kenapa saya bilang begitu?  karena kalian ga tegur saya saat saya melalukan kesalahan? atau ingatkan saya kalau saya lalai??? tidak ada!! kalian para kutu sok pintar yang tanpa ba bi bu menyerang saya, menjatuhkan saya, menyudutkan saya, lalu dengan mudahnya kalian bilang jangan ada dendam diantara kita?? SAYA TIDAK DENDAM, DAN SAYA BUKAN ORANG PENDENDAM. orang bijak bilang ppl forgive, nor forget. saya hanya belum bisa lupa. dan mungkin tidak akan bisa lupa. setelah kebusukan itu kalian masih panggil saya "saudara"??? saudara gundul mu!!! yang seperti itu bahkan tidak pantas dibilang sebagai teman! boro-boro sodara! sodara asu!

saya kehilangan respek saya pada kalian!!! kalian pikir tergabung dalam 'komunitas kutu sok pintar' adalah suatu hal yang hebat????? extraordinary??? GA ADA!!! ngaca woi. ga ada hebat hebat nya. segitu doang udah bangga. aku ga salut sama kalian!!!! taik kucing kalian itu!!!



    

0 comments on "izinkan saya teriak"

 

Precious Caprice! Copyright © 2010 Proper Gift is Improved by Nabila Ibrahim for Precious Caprice Flower Image by Dapino Header effect an template color By Ipietoon