seperti elegi, pilu
bukan drama, apalagi cerita sedih
kau anggap aku apa, hah?
boneka yang bisa seenaknya kau peluk
lalu kau campakkan saat kau bosan
kau anggap aku apa, hah?
pelacurmu yang bisa kau cium, kau sedot habis wangi tubuhnya
dan kau kaparkan begitu saja kemudian
kau anggap aku apa, hah?
seonggok tai kucing di pinggir jalan
yang biar kau injak pun tak punya perasaan
kau anggap aku apa, hah?
(Alfathunnisaa, 0710)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments on "LUKA"
Posting Komentar